DaerahKomunitasPesisir Barat

DPRD Pesibar Kecam dan Sesalkan Pekerjaan Pembangunan TPA

Pesisir barat , Pojoksamber.id- Pengerjaan pembangunan Tanggul penahan abrasi (TPA) pantai di Pekon penggawa lima sudah melalui proses panjang juga sangat melelahkan.(28/4/21)

Pembangun milik dinas pekerjaan umum dan penataan ruang (PUPR) Pada tahun anggaran 2020 yang selesai akhir bulan Desember lalu diduga sudah ambrol terbawa arus ombak, juga menjadi pertanyaan masyarakat, Talut sepanjang 100 meter itu di kerjakan oleh CV. Ulok bamban jaya.

Di konfirmasi dengan berbahasa gaul yang di keluarkan Ade Kurniawan kepala bidang (Kabid) pengairan pada dinas pengerjaan umum dan penataan ruang (PUPR) kabupaten pesisir barat (pesibar) membenarkan terkait pembangunan itu.

Menurutnya, “exspektasi tak sesuai realita” artinya (harapan tak sesuai kenyataan)

Ia mengatakan, ia itu memang punya kami (dinas PUPR) jika masyarakat tidak perlu mengetahui proses panjang yang dilalui pihak dinas.

“Kamu telat itukan udah melalui beberapa proses, saya ini udah di panggil kemana-mana gara-gara kerjaan itu” ucap Ade kepada awak media.

Tak sampai disitu, ia mengatakan meski sudah penyerahan (PHO) jika pembangunan penahan abrasi tersebut akan di perbaiki kembali ketika cuaca sudah mendukung.

“Nanti lah kalau sudah cuaca mendukung kami akan melakukan pengerjaan kembali, lebih dekat nya usai bulan puasa ini”

Ketika ditanya lebih detail mengenai anggaran dan volume ia menjelaskan untuk membuka link LPSE pemkab setempat.

“Kalau pengen rinci coba buka link LPSE disitu sudah tertera berapa panjang berikut anggaran juga CV yang bekerja” pinta ade

Sementara komisi ll (dua) DPRD Rija pahlevi menanggapi hal itu cukup menyesalkan jika pembangunan harus matang dalam melakukan perencanaan dan jangan sampai menghamburkan uang negara.

” Sangat kecewa dan menyesalkan dengan pengerjaan itu, beginilah kalau perencanaan yang kurang matang jadi cuma mau menghamburkan uang negara, jadi kalau memang mau di perbaiki kembali kita harus bersama-sama mengawasi pengerjaan supaya tidak terulang kejadian seperti kemarin,” terang ketua fraksi PKB itu,

Tak sampai disitu, Riza Pahlevi biasa disapa udo meluapkan kekesalannya dengan banyaknya pengerjaan yang di lakukan oleh pihak ketiga (kontraktor) yang berasal dari luar daerah.

“Nah ini lah kalau yang kerja bukan asli putra daerah jadi tidak mempertimbangkan hasil pekerjaan, cuma hanya memikirkan keuntungan pribadi, contoh ada salah satu pengerjaan badan jalan yang di kerjakan orang luar kesan nya asal jadi” ungkapnya

Tak sampai disitu pihaknya pun meminta kepada seluruh elemen masyarakat harus berani mengawasi kegiatan yang bersumber dari uang negara itu.

“Jadi saya meminta kepada masyarakat untuk bersama mengawasi kegiatan yang asalnya dari uang negara itu, karena jelas unsur manfaatnya untuk masyarakat, bukan berarti kami tidak turun ke lapangan intinya supaya hasilnya bagus ” pintanya.

Laporan :Andi

Loading

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *